Grafit terdiri atas lapisan atom karbon yang dapat menggelincir dengan mudah. Grafit amat lembut dan dapat digunakan sebagai minyak pelumas untuk membuat peralatan mekanis bekerja lebih lancar. Grafit memiliki warna kelabu dan umumnya grafit digunakan sebagai material penghantar listrik atau konduktor listrik. Grafit dinamai oleh Abraham Gottlob Werner pada tahun 1789 dengan mengambil kata dari bahasa Yunani[11]. Grafit digolongkan menjadi dua jenis, yaitu grafit alami dan grafit sintetik. Grafit sintetik lebih murni dibandingkan grafit alami. Grafit sintetik merupakan produk yang dibuat dari material karbon amorf melalui proses perlakuan khusus pada kondisi temperatur tinggi. Grafit digunakan sebagai bahan pengisi khususnya dalam matriks polimer karena memiliki konduktivitas listrik dan panas yang baik, serta memiliki sifat-sifat pelumasan (lubrikasi) yang baik. Karena strukturnya yang berlapis, grafit memberi sifat kekakuan dan dimensi yang stabil terhadap polimer[15].
Grafit sintetik digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengecoran logam, karbon elektrik, pelat bipolar fuel cell, pelapisan, proses elektrolitik, sebagai bahan pengisi konduktif, campuran karet dan plastik, serta untuk aplikasi pemboran. Partikel grafit sintetik berukuran 2 μm (bubuk) sampai dengan 2 cm (potongan-potongan) dengan kandungan 99% karbon[13]. Sifat dan karakteristik dari grafit dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.6 Sifat-Sifat Grafit[13]
Sifat | Nilai |
Komposisi Kimia | C (80-99.7%), Fe2O3 |
Kerapatan | 1.6-2.25 gr/cm3 |
Warna | Hitam keabu-abuan |
Konduktivitas Panas | 200W/mK |
Titik Leleh | 4027-4427oC |
sangat bermanfaat
ReplyDeleteSumbernya darimana?
ReplyDelete